Kamis, 11 Januari 2018

Jabbal Nur

Senin 21 November 2017

Beneran juga naik ke jabal Nur menuju ke gua hiro.

Kami berangkat hanya berlima aja.

Transportasi kesana menggunakan  taxi, taxi disana nggak seperti disini, di indonesia maksudnya.
kita bayar per kepala, bukan per taxi.

Jadi kalo tawar-tawaran 10 riyal, bukan berarti 1 taxi 10 riyal, tapi satu orang 10 riyal.

Sampe disana, medan berat mulai berasa, jalan nanjak curam,

Menuju Puncak jabbal Nur
Pas liat rasanya pengen turun. Nunggu rombongan dibawah ajalah

Tapi waktu liat ibu-ibu dari negara lain yang semangat naik, jadi malu juga klo sampe mundur, 

Jadi maju terus. Nanjak terus,

Hampir sampai

Pelan-pelan akhirnya sampai juga. Panas. Rasanya wajah mateng karena panas. Nggak bawa topi. karena topi saya udah hilang pas jalan-jalan di madinah


Capek
Capek banget rasanya, 
Kaki? masih kuat jalan lah. 
Sambil dipikirin tenaga buat turun




Hanya liat dari atas.

Sampai diatas, nggak turun ke gua hira nya. Karena dibawah sangat ramai.

Ya, siap-siap melakukan penurunan.



Ziarah di Mekkah

Hari minggu, jadwalnya ziarah di mekkah,


Jabal Rahmah

Jalan menuju jabbal rahmah sedikit menanjak

Dari atas Jabal Rahmah

Diatas Jabal Rahmah

Jabbal Nur

Melewati jabbal nur, dan ada wacana besok akan mencoba naik ke atas. Tampaknya medannya cukup terjal

Menuju Jabbal Nur
Jabbal Tsur

Hanya lewat jabbal tsur juga

Melewati tempat pelaksanaan ibadah haji, Arafah Muzdhalifah dan Mina

Pulangnya mampir ke pasar ja'fariah

Umroh


Sehabis jum'atan berangkat ke mekah menggunakan bis.

Laki-laki sudah memakai pakaian ihrom,

Menuju mesjid Abyar Ali/Bir Ali, Miqot di Bir Ali untuk melakukan Ihlal (niat umroh)



Miqot di Bir Ali
Perjalanan dilanjutkan menuju kota mekkah sambil membaca talbiyah berulang-ulang dengan suara nyaring.

Sekitar jam 20-21 sampailah di mekkah, checkin hotel dan makan malam

Thawaf dan sa'i dikerjakan malam itu juga.

Karena bapak menggunakan kursi roda, maka thawaf dilaksanakan di lantai atas, ada muthowif yang menbantu bapak. Sedangkan kami berdua dari keluarga mendampingi.

Agak berat thawaf di lantai atas, putaran dirasa sangat jauh. Butuh stamina ekstra.

Cerita Thawaf di lantai atas.

Thawaf dimulai dari sudut hadjar aswad, ditandai dengan neon warna hijau.

Antara Hajar Aswad dan pintu ka'bah disebut Multazam, baca doa disana, karena tempat yang makbul.

Thawaf di lantai atas
Untuk perempuan karena nggak boleh keliatan aurat kecuali telapak tangan dan wajah, jadi harus pake kaos kaki, karena lantai licin, bagusnya pake kaos kaki thawaf

Kaos kaki thawaf
 Satu lagi, karena putaran cukup panjang, jadi baiknya pake alat untuk menghitung putaran

Buat menghitung putaran.

Setelah selesai selesai 7 putaran, shalat 2 rakaat dibelakang maqam ibrahim

Kemudian menuju shafa untuk melakukan sa'i, dari shafa ke marwa sebanyak 7 kali juga

Sa'i di lantai atas juga
Setelah selesai ditutup dengan tahalul

Alhamdulillaah, selesai ibadah umroh

Ziarah di Madinah

Masjid Quba

Berombongan jalan kaki menuju masjid Quba. Tidak ada ibadah khusus disana. Kami hanya sholat dhuha aja.

Masjid Quba

Kebun Kurma

Sayang baru abis panen nih kebunnya.

Debunya banyak, pake masker aja

Jabal Uhud

wah, foto di jabal uhud kok g ada ya...


Jabal Magnet

di Jabal magnet nggak ada foto2 juga

Nanti klo ada tambahan di perbaiki deh tulisannya

Bandung- Jakarta - Kuala Lumpur - Abu Dhabi - Madinah - Mekkah - Abu Dhabi - Jakarta - Bandung


Selasa 14 November 2017

Perjalanan pertama untuk beribadah umroh.

Dari Bandung (selasa 14 november 2017 jam 06.00) dengan bis menuju Jakarta. Karena ada masalah di bagian tiketing, Perjalanan dimajukan. Tapi harus transit dulu di Kuala Lumpur. Terasa berat pasti iya, tapi yakin ajalah semua udah diatur.

Rasanya transit berkali-kali dengan bawaan yang cukup banyak sudah dapat dibayangkan.


Rabu 15 November 2017

Sholat subuh saat di Madinah cukup di hotel saja. Dengan alasan, adzan Subuh terdengar saat sampai di hotel, di madinah

Masjid Nabawi itu indah, megah apalagi ada payung yang bisa buka tutup sesuai kebutuhan.

Saat Payung akan terbuka

Pagi ini kami diajak jalan-jalan keliling masjid nabawi.

Dihafal ya pintu masuknya dimana, jadi saat lepas dari rombongan nggak pusing harus keluar dari pintu mana.

Blok yang harus dilewati


Hotel tempat saya menginap hanya keselang satu blok ruko. Pintu masuknya pintu no 26.

Note: kalo mau ke pasar kurma, keluar dari pintu 5 ya.

Umroh nggak seramai haji harusnya, jadi lebih nyaman jalan-jalan keliling halaman masjid.

Selama di madinah kita bisa mendapat air zam zam, ada dalam galon air yang berada dalam masjid. Jadi kita tinggal bawa botol aja buat isi ulang.

Malam hari jam 21 rombongan perempuan pergi ke raudhoh. Raudhoh ada di shaf laki-laki. Jadi laki-laki bebas berdoa di raudhoh. Beda dengan perempuan, hanya bisa pada waktu-waktu tertentu saja.

Masuknya antri. Raudhoh ditandai dengan karpet berwarna hijau, jadi saat kita udh sampai karpet hijau, segeralah sholat.

Mulai antri sampai selesai, sekitar 2 jam, keluar jam 23. Pas keluar antrian udah mulai sepi.

Jadi ada wacana besok kita coba lagi, tapi lebih malem, karena kita boleh berada disana sampe jam 1 malem.


Kamis 16 November 2017

Pagi ini akan ziarah di kota Madinah.

Yang menarik kemanapun kami jalan-jalan, selalu sebelum waktu dzuhur udah kembali ke hotel. Jalan-jalan nggak mengganggu jadwal shalat fardhu.

Hari ini hari terakhir bisa jalan-jalan di masjid nabawi. Abis sholat ashar mainlah ke bin dawood. Banyak barang menarik buat oleh-oleh.

Disini rupiah pun berlaku, 100 ribu dihargai 27 riyal, Jadi kalo nggak punya uang riyal, nggak usah khawatir.

Nabawi Saat Malam


Sesuai rencana kmarin. Malam ini jam 23.00 berangkatlah ke raudhoh. Karena malam jum'at jam 23 pun masih ramai.

Rombongan kami berangkat malam itu hanya 4 orang, jadi coba gabung sama rombongan lain.


Jum'at 17 November 2017

Disini Adzan subuh itu 2x. Perasaan subuh lebih siang waktunya.

Adalagi yang menarik buat diperhatikan. Setiap sholat fardhu selalu ada sholat jenasah. Meninggal dan disholatkan oleh banyak jemaah.

Setelah di sholatkan, jenasah dimakamkan di makam Baqi 

Hari ini ibadah umroh akan segera dilaksanakan. Jadi setelah sholat jum'at, checkout dari hotel



Kesan-kesan selama kurang lebih 2 hari di madinah. Rasanya sangat nyaman, udara cukup sejuk, berasa lagi tinggal di Bandung lah, angin juga berhembus cukup kencang. November bulan yang nyaman untuk melakukan  ibadah umroh.

Masjid Nabawi adalah masjid yang sangat indah, apalagi ada payung yang bisa dibuka tutup, sangat megah, Terutama di malam hari.

Semoga dimudahkan segala urusan agar bisa segera kembali bersama anak-anak. Aamiin.

Checkout dari hotel, laki-laki sudah memakai pakaian ihrom

Berangkat menuju masjid Abyar Ali/ Bir Ali, Miqot di Bir Ali untuk ihlal(niat umroh)

Ibadah Umroh dimulai


Sabtu 18 November 2017

Umroh telah selesai, hari ini acaranya bebas.

Hotel tempat menginap sangat dekat. Tapi karena suka tunggu-tungguan kadang suka telat juga. Kadang sholat dipelataran masjid.

Dari hotel ke masjidil haram banyak kumpulan merpati

Pelataran Ka'bah sedang ada pekerjaan perbaikan sumur zam zam. Jadi sebagian area yang biasa digunakan untuk thawaf tidak bisa digunakan. Lebih sempit.

Untuk perempuan lebih mudah untuk melakukan thawaf di dekat ka'bah dibandingkan laki-laki, karena laki-laki tidak boleh masuk ke area thawaf tanpa memakai pakaian ihram. Jadi untuk perempuan, saat ada kesempatan, lakukanlah thawaf sunah sebanyak-banyaknya.

Ceritanya waktu sholat isya, masuklah Ikut rombongan orang masjidil haram, masuk, masuk, masuk. Ternyata baru paham kalo pintu yang dimasuki adalah pintu khusus untuk orang yang akan melaksanakan thawaf.

Sholat berhadapan langsung dengan ka'bah ada sejuta rasa yang bergejolak....

Selesai sholat, langsung thawaf. Alhamdulillaah, akhirnya bisa juga thawaf disamping ka'bah.

Padat, dibanding thawaf di lantai atas. Kadang tertabrak, kadang terpisah dari rombongan.

Klo memang terpaksa terpisah dari rombongan, dan sampai pada putaran ke 7 masih belum ketemu juga, sebaiknya janjian di suatu tempat. atau langsung pulang aja.


Minggu 19 November 2017

Persiapan mau ziarah di mekkah


Senin 20 November 2017

Beneran akhirnya naik juga ke Jabbal Nur, menuju Gua Hiro


Selasa 21 November 2017

Akhirnya waktu udah sampai. hari ini waktunya untuk berkemas pulang ke indonesia,

Kembali ke rutinitas yang biasa.

Alhamdulillaah, semoga dimudahkan untuk segera kembali bersama anak-anak.... Aamiin

Minggu, 07 Januari 2018

Ber khitan

Sebagai ibu dari 3 anak laki laki.

Berarti saya harus 3 kali juga menunggu anak saat berkhitan.

Ada tiga pengalaman yang berbeda. Rasanya semua sama, ngeri....


1. Desember 2005, Ariq-ku yang nomor 2 berkhitan. Diusia 3 tahun

Ariq harus segera dikhitan karena mengalami fimosis (info tentang fimosis banyak ya)

Jadi di khitan di rumah sakit, Bius total. Karena di ruang operasi, saya hanya nunggu diluar.

Khitan Ariq tidak bermasalah. karena tidak ada kegemukan, semua normal.


2. Juli 2006. Adit-ku yang sulung berkhitan, di usia 8 tahun

Adit khitan biasa, berdua bersama sepupunya, di rumah khitan di jalan sukarno hatta bandung,

Proses khitan disana tampak lancar, banyak anak-anak yang khitan, krn memang saat itu lagi liburan sekolah.

Khitan disini, anak2 juga tidak ditunggu orangtuanya, Jadi saya terima beres aja.

Khitan Adit juga normal.


3. Desember 2017 Abyan-ku yang bungsu berkhitan, di usia 11 tahun

Nah Abyan yang sedikit bermasalah. Karena badannya agak gemuk, maka seperti anak gemuk lainnya harus khitan secara khusus.

Awalnya akan berkhitan dengan metode "klem" seperti yang banyak sekarang ini. Tapi tidak bisa.

Mulai bingung nih, sekolah seminggu lagi sudah mulai masuk. Sebetulnya ada wacana untuk menunda sampai satu semester lagi. Sampe libur kenaikan kelas.

Setelah dipikir-pikir, akhirnya coba masuk ke rumah sakit,  untuk mencari saran lain. Setalah ngobrol2 dengan dokter, disarankan untuk khitan dengan metode "cauter".

Yang bungsu ini kami berdua boleh nunggu proses khitan. ngeliat. Hadeuuuhhh rasanya selangit deh.

Dari ketiga pengalaman tadi, mungkin semakin kecil anak kita berkhitan, mungkin akan lebih baik.

Karena dari ketiganya, saya lebih mudah mengurus Ariq saat itu.

Kematian (Lagi)

Masih dalam tahun yang sama, 2017

Berita sedih ada lagi


Sedih, gembira, semua kondisi yang sudah ada ketentuannya, tinggal bagaimana kita menyikapinya aja

Baru 2 hari sejak kepulangan perjalanan umroh 24 November 2017, bapak masuk rumah sakit.


Sekitar 10 hari dirawat, tanggal 4 Desember 2017, bapak meninggal.


Kadang semua kejadian seperti mimpi, karena walaupun selama perjalanan kondisi bapak memang kurang fit, tapi sebetulnya cukup baik kok selama perjalanan, disana juga semua kegiatan bisa diikuti.
Dan selalu semangat.

Semoga bapak husnul khotimah. Aamiiin..