Sabtu, 20 Februari 2016

Tangan Kiri juga 'Tangan Baik' kok



Saya kidal, berarti masuk golongan 10% dari penduduk bumi.

Cerita ini kejadian jaman TK tahun 70-an (lama banget ya).

Jaman tahun segitu, semua orang 'dipaksa' kanan, mungkin karena '10%' itu jadi ruang geraknya dipersempit.

Dipaksa kanan sama guru TK, tapi ga mau. Tapi apa daya murid TK.

Solusi saya 'jaman TK' bu guru datang, pura-pura benerin sepatu, atau ambil pinsil jatuh.
Bu guru pergi ya nulis lagi.

Alhamdulillaah sampai tamat TK aman.

Mungkin sebetulnya bu guru tau solusi yang saya ambil tapi pura-pura ga tau atau mungkin juga beliau ga tau, karena kalo sampai ketauan, mama pasti dipanggil ke sekolah.

Cerita jaman sekolah, dari SD sampe SMA temen-temen suka iseng,

Mereka nanya: fer kamu kidal ya, kalo makan pake tangan apa, terus kalo 'cxxxk' (bersih-bersih abis bab)? jawaban standar saya dari waktu ke waktu selalu 'kaki'. Abis iseng sih. Tapi cuekin aja.


Gunting biasa, dipakai gaya terbalik

Karena 'kami' hidup didunia kanan, jadi banyak alat-alat yang ada dikhususkan untuk orang kanan. Yang ngajarin juga hampir semua kanan,

Jadi kami harus menyesuaikan diri dengan usaha yang lumayan.

Satu dari tiga anak saya kidal. Akan saya bantu dia supaya tidak mengalami hal yang sama dengan ibunya.

Tiap naik kelas atau masuk sekolah baru, akan saya datangi gurunya, pesannya: jangan paksa anak saya gunakan tangan kanan,




Ketika Tiba-tiba Blank



Ada lagi cerita tentang saya.

Lagi ngobrol tiba-tiba blank.

Sering kejadian lagu ngobrol, terus keselang sesuatu, dan blank.

Gak inget sama sekali lagi ngobrol apa. Diinget-inget ga bisa.

Makin kesini makin sering. Mungkin karena usia juga penyebabnya bukan yang lain.

Kalau lawan bicara keluarga sendiri amanlah ga masalah, karena bisa nanya, tadi terakhir obrolan sampai mana.

Tapi kalau lawan bicara orang lain, mau ditanya takut dianggap 'ngetest' dia meratiin isi omongan kita apa nggak.

Jadi kalo lawan bicara nanya kelanjutan ceritanya apa, ya tinggal lanjutin aja ceritanya Kalo dia ga nanya biarlah cerita itu jadi misteri .


Jumat, 19 Februari 2016

Ketika mulut dan pikiran tidak sinkron



Nggak ngerti kondisi ini disebut apa. Kalo diinget-inget udah lama banget mulainya

Pernah jaman SMA, saat itu lagi Qurban, dijalan liat 'kambing' dijejer untuk dijual.
Saya ngomong ke lawan bicara gini: sapinya banyak ya... Sapi, bukannya itu kambing.

Pernah juga, jaman SMA juga. ada 'pelatihan' untuk masuk eskul PMR, di gunung puntang.
Disuruh senior menghafal 'prinsip-prinsip PMR' (kalo g salah).
Pas di test yang keluar 'prinsip-prinsip ekonomi'.
Ya habislah saya dimarahin.
Padahal udah siap-siap jangan sampai salah.

Yang paling sering salah 'kanan' 'kiri' dan sering bikin kekacauan.
Kalau ditanya: belok mana Fer?
Dalam pikiran yang terbayang 'kiri' yang keluar 'kanan'.
Waktu yang ditunjukin belok ke kanan, langsung saya koreksi, maksudnya kiri.
Hasil akhir bisa ditebak lah

Karena kurang sinkron itu saya menyiasati kanan kiri dengan arah tangan.
Sekarang kalau ada yang tanya: belok mana Fer? Saya akan arahin tangan 'kesini ya'.
Dan itu lebih aman dan tepat.

Hikmahnya saya akan berhati-hati saat menjawab pertanyaan.